A letter from July 2nd, 2020

Time Travelled — 12 months

Peaceful right?

Assalamualaikum... Hai dhim? Sehat? Kenalkan aku dhimas berumur 21 tahun... Aku mau cerita sedikit boleh? Kuharap kau mau membacanya. Saat ini aku masih berusaha mencari masa depanku, aku berusaha dan berdoa sepanjang malam. Kau tahu? Aku sangat malu. Disaat orangtuaku bangun untuk bermunajat dan aku mendengar.... Orangtuaku mendoakan ku, beliau terisak dalam doanya. Yang sering kudengar dalam doanya, beliau menyebut namaku, beliau memohon kepada Tuhan agar aku sukses, aku menjadi orang baik aku diberi kesabaran dan aku bisa bahagia. Kau tahu? Saat itu aku sangat sedih daat mendengar dari awal hingga akhir aku tidak mendengar beliau mendoakan dirinya sendiri, yang ku dengar hanya namaku dan nama adikku! Tidak kalah teriris hatiku saat beliau mengucapkan kata "maaf". Like this, "maaf bapak dan ibu tidak bisa memberimu lebih baik, bapak dan ibu hanya bisa memberikan ini semoga kelak kau bisa mencari sendiri apa yang tidak bisa bapak dan ibuk berikan padamu nak". Kalimat itu seperti pisau yang tajam, seperti batu yang besar dan seperti lautan yang dalam. Aku? Kau tahu? Aku anak yang tidak tahu malu. Disaat orangtuaku bersujud meminta ampun untuk diriku, aku masih terlena dengan dunia, aku masih egois mendoakan kesuksesan diriku sendiri. Semoga kau yang berumur 22, saat kau membaca surat ini. Kau sudah sukses kau sudah berhasil dengan cita-citamu atau kau masih dalam proses, teruslah berjuang, berdoa! Ingatlah kau bisa sampai di titik ini itu karena bapak dan ibumu! Tetaplah rendah hati dan selalu meminta izin dan restu pada mereka. Ingatlah untuk terus membahagiakan mereka, ajak mereka menyempurnakan rukun Islamnya bersamamu karena saat ini aku belum bisa, jadi kau harus bisa menggantikan posisiku mengajak mereka ke tanah suci... Aamiin Semangat, kita bertemu lain kali 😊 Kamar tercinta, Dhimas Rudy Hartanto Mojokerto, 2 Juli 2020

Epilogue

6 months later

Aku masih...

Na!rjbegu !ejbanrug naak andep uka namdai hnaut uliidam amsa smegao ueukessnkska suret haaadl. Tngia juga! kana gnetaams umuutkn kau mupanse.

This user has written an update to this letter.To see what they wrote, please


Load more comments

Sign in to FutureMe

or use your email address

Don't know your password? Sign in with an email link instead.

By signing in to FutureMe you agree to the Terms of use.

Create an account

or use your email address

You will receive a confirmation email

By signing in to FutureMe you agree to the Terms of use.

Share this FutureMe letter

Copy the link to your clipboard:

Or share directly via social media:

Why is this inappropriate?